Dzikir Ketika Melihat Hilal
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat hilal beliau membaca,
“Allahumma
ahlilhu ‘alaynaa bilyumni wal iimaani was salaamati wal islaami. Robbii
wa Robbukallah. [Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan
membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan
Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah]”.219
219
HR. Ahmad 1/162 dan Tirmidzi no. 3451, dan Ad Darimi. At Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih.
220 HR. Bukhari no. 1894 dan Muslim no. 1151, dari Abu Hurairah.
221 Al Adzkar, 183.
222 HR. Abu Daud no. 2357. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.
Ucapan Ketika Dicela atau Diusilin Orang Lain Ketika Berpuasa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila
ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah
“aku sedang shaum” (ia mengulang ucapannya dua kali).”220
An
Nawawi rahimahullah mengatakan, “Termasuk yang dianjurkan adalah jika
seseorang dicela oleh orang lain atau diajak berkelahi ketika dia sedang
berpuasa, maka katakanlah “Inni shoo-imun, inni shoo-imun [Aku sedang
puasa, aku sedang puasa]”, sebanyak dua kali atau lebih.”221
Do’a Ketika Berbuka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka membaca,
“Dzahabazh
zhoma-u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah [Rasa haus
telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan
insya Allah]”222.
Do’a Kepada Orang yang Memberi Makan dan Minum
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,
“Allahumma
ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii” [Ya Allah, berilah ganti
makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman
kepada orang yang memberi minuman kepadaku]223
223 HR. Muslim no. 2055.
224 HR. Abu Daud no. 3854 dan Ibnu Majah no. 1747 dan Ahmad 3/118. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
225 HR. An Nasai no. 1732 dan Ahmad 3/406. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Do’a Ketika Berbuka Puasa Di Rumah Orang Lain
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika disuguhkan makanan oleh Sa’ad bin ‘Ubadah, beliau mengucapkan,
“Afthoro
‘indakumush shoo-imuuna wa akala tho’amakumul abroor wa shollat
‘alaikumul malaa-ikah [Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempat
kalian, orang-orang yang baik menyantap makanan kalian dan malaikat pun
mendo’akan agar kalian mendapat rahmat].”224
Do’a Setelah Shalat Witir
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa pada saat witir membaca surat
“Sabbihisma Robbikal a’laa” (surat Al A’laa), “Qul yaa ayyuhal
kaafiruun” (surat Al Kafirun), dan “Qul huwallahu ahad” (surat Al
Ikhlas). Kemudian setelah salam beliau mengucapkan,
“Subhaanal malikil qudduus”, sebanyak tiga kali dan beliau mengeraskan suara pada bacaan ketiga.225
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengucapkan di akhir witirnya,
“Allahumma
inni a’udzu bika bi ridhooka min sakhotik wa bi mu’afaatika min
‘uqubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an ‘alaik, anta kamaa
atsnaita ‘ala nafsik” [Ya Allah, aku berlindung dengan keridhoan-Mu dari
kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku
berlindung
kepada-Mu
dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan
kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu
sendiri].226
226
HR. Abu Daud no. 1427, Tirmidzi no. 3566, An Nasai no. 1100 dan Ibnu
Majah no. 1179. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
227
HR. Tirmidzi no. 3513, Ibnu Majah no. 3850, dan Ahmad 6/171. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Adapun tambahan kata “kariim”
setelah “Allahumma innaka ‘afuwwun ...” tidak terdapat dalam satu
manuskrip pun. Lihat Tarooju’at hal. 39.
Do’a di Malam Mulia, Lailatul Qadar
Sangat
dianjurkan untuk memperbanyak do’a pada lailatul qadar, lebih-lebih
do’a yang dianjurkan oleh suri tauladan kita –Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam- sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah. Beliau
radhiyallahu ‘anha berkata, ”Katakan padaku wahai Rasulullah, apa
pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa
yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab, ”Katakanlah:
‘Allahumma
innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ [Ya Allah sesungguhnya
Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf,
maafkanlah aku].”227